anyak orang tua yang mengeluhkan anaknya yang tak bisa diatur dan tak tahu waktu. Memupuk kedisplinan pada anak harus dilatih sedikit demi sedikit sedari kecil. Sebab ini merupakan faktor yang sangat dominan dalam perkembangan anak secara sosial. Dalam hidup bermasyarakat, seseorang sangat dituntut menjadi sosok yang disiplin, punya komitmen dan bertanggung jawab.
Karakter tersebut tentu tidak bisa didapatkan secara instan, melainkan harus diukir dan ditempa sedikit demi sedikit dalam diri anak semenjak dini. Karenanya kita harus berusaha melatih dan memupuknya.
Dalam hal itu kita perlu disesuaikan dengan tahapan usianya. Berikut contohnya:
Usia 1 Tahun
Melatih sikap mandiri dan kedisplinan bisa dilakukan sedini mungkin, bahkan ketika anak baru berusia 1 tahun. Itu bisa dilakukan dengan melatih anak kita melakukan rutinitas sehari-hari. Kita bisa melatihnya dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Contohnya dengan memberi kesempatan anak kita memilih makanan yang ia sukai. Mengajarkan anak kita memegang gelas sendiri ketika minum. Tentunya dengan menggunakan gelas plastik terlebih dahulu agar lebih aman. Melatih anak untuk bergerak sendiri tanpa digendong dan lain-lain. Pada usia ini kita harus memperbanyak merangsang pergerakan anak kita agar kemampuan motoriknya bisa terlatih dengan baik. Dengan hal tersebut bisa sangat berguna untuk melatih kemandirian anak kita sejak dini.
Usia 2 Tahun
Pada usia 2 tahun, anak kita sudah bisa dilatih melakukan rutinitas sehari-hari dengan jenis yang lebih kompleks lagi. Kita bisa melatihnya dengan membiasakan makan sendiri dengan tangannya atau dengan sendok dan garpunya sendiri. Melatih memakai dan melepas baju sendiri, membiasakan dia menggunakan kamar mandi dan toilet. Latih juga anak kita untuk mengambil barang-barang sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian rutinitas tersebut bisa menjadi suatu kebiasaan yang bermanfaat sehingga bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berdisiplin kelak di kemudian hari.
Usia 3 Tahun
Ketika buah hati kita sudah menginjak usia 3 tahun, kita bisa melatih dengan memberinya tanggung jawab ringan. Ajarkan juga ke anak kita untuk bisa mengembalikan apapun yang ia pakai ke tempat semula. Latih dia untuk membereskan mainannya sendiri setelah digunakan. Mengembalikan handuk pada tempatnya setelah dipakai. Mengembalikan tas dan alat tulis di tempat semula, dan lain-lain. Dengan demikian anak akan terbiasa hidup dengan rapi dan sedikit demi sedikit bisa menunaikan tanggung jawabnya dengan baik.
Di usia-usia berikutnya, orang tua bisa meningkatkan pola pembiasaan dalam hal-hal yang merupakan keperluan bersama dalam keluarga. Seperti membersihkan rumah, pekarangan rumah, kamar mandi dan lain sebagainya.
Kita bisa memotivasi mereka dengan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Bersihkanlah pekarangan kalian. Karena orang-orang Yahudi tidak membersihkan pekarangan mereka”. HR. Ath-Thabaraniy dalam al-Ausath dan dinilai sahih oleh al-Albaniy.
Amatilah terus perkembangannya! Mungkin hasilnya tak seberapa atau mungkin pekerjaan jadi lebih lama selesainya. Namun ingat bahwa yang kita harapkan di sini adalah terasahnya kedisplinan, tanggung jawab dan kecakapan anak.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 26 R. Awwal 1438 / 26 Desember 2016